Selang beberapa tahun dari diutusnya Muhammad saw. sebagai Nabi dan Rasul terakhir dengan membawa ajaran Tauhid, Islam mulai tersebar ke berbagai negeri di sekitarnya dan terus berlanjut hingga Islam benar-benar menjadi agama bagi seluruh penduduk dunia.
Berikut adalah perkembangan Islam di Benua Asia:
a. India
Islam
masuk ke India pada abad ke-7. kemudian agama Islam dapat berkembang
dengan pesatnya di sana. Bukti berkembangnya Islam di India adalah
dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam serta peninggalannya.
Kerajaan-kerajaan Islam di India di antaranya sebagai berikut:
1) Kerajaan Sabaktakin
Kerajaan
ini berdiri di Ghazwah wilayah Afganistan di bawah pimpinan Sabaktakin.
Beliau mengembangkan agama Islam dan ilmu pengetahuan.
2) Kerajaan Ghazi
Kerajaan
Ghazi didirikan oleh Aliudin Hudain bin Husain (555 H / 1186 M), di
Furoskoh, lereng gunung Afganistan. Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaan pada masa Muhammad Abdul Muzafar bin husain Al Ghazi. Beliau
memberi kemerdekaan orang-orang Hindu dan berbuat baik terhadap
budak-budak.
3) Kerajaan Mamalik
Raja
dari budak belian ini menyebarkan agama Islam di India. Beliau
mendirikan masjid raya di Delhi yang diberi nama ”Jami” dan menara yang
tinggi dengan nama ”Qhutub Manar” sekarang menjadi objek wisata.
4) Kerajaan Keturunan Kilji
Kerajaan
ini berdiri setelah menaklukkan Kerajaan Mamalik dan sultannya bernama
Alaudin dari Afganistan. Beliau tidak lama memerintah, karena muncul
kerajaan baru dari keturunan Taglak dari Turki.
5) Kerajaan Taglak
Kerajaan
ini merupakan kerajaan terakhir di India sebelum datangnya bangsa
Mongol. Di antara rajanya ialah Muhammad bin Taglak dan Firus Syah.
Setelah kerajaan Taglak berdiri, kemudian berdirilah kerajaan Mongol
Islam di India dengan raja-rajanya antara lain: Babur (1504-1530 M),
Humayun (1530-1550 M), Akbar Agung (1556-1605 M), Jikangir (1605-1627 M)
dan syah Jihan (1627-1657 M) yang mecapai puncak kejayaannya. Syah
Jihan membangun ”Taj Mahal” di Agra sebagai penghormatan kepada
permaisurinya yang cantik dan dicintainya. Pembangunan Taj Mahal menelan
waktu selama 22 tahun dengan tenaga 20.000 orang.
Jadi,
di India pernah terjadi kejayaan Islam. Meskipun begitu, hingga
sekarang umat Islam di India tetap sebagai warga minoritas. Sejumlah
khasanah Islam dikuasai umat Hindu dan dijadikan objek wisata. Umat
Islam di India sekarang sekitar 100 juta jiwa yang berarti India Negara
ketiga terbesar yang berpenduduk muslim, setelah Indonesia dan Pakistan.
Umat Islam di India nasibnya juga sama dengan di negara-negara lain
yang umat Islamnya minoritas, mereka ditekan, ditindas oleh penguasa.
Sebagai contoh, penghancuran masjid Babri, Ayodhia. India pada bulan
Desember 1992 di Bombay terjadi pembunuhan besarbesaran terhadap sekitar
100 ribu jiwa, oleh partai ekstremis hindu yang berkuasa. Ribuan
bangunan bersejarah yang dibangun raja-raja Islam kini menjadi puing
yang mengenaskan, kemudian dijadikan objek wisata oleh umat Hindu.
Di
India pernah lahir para pemikir handal, seperti Muhammad Iqbal, Syah
Waliullah, Muhammad Ali Jinnah, Sayid Ahmad Khan, Abdul Kadir Azad dan
Sayid Amer Ali.
b. Pakistan
Pakistan
merupakan Negara yang memisahkan diri dari India. Pada Abad ke- 13 s.d
15 agama Islam berkembang dengan pesat di India, dengan bukti adanya
kerajaan-kerajaan Islam di India dan bangunan-bangunan tempat ibadah.
Arti penting negara ini dalam sejarah dan perkembangan Islam terutama
disebabkan dua hal berikut ini.
1)
Perjuangan politiknya berlangsung pada waktu yang sama dengan
perjuangan orang Hindu di India. Perjuangan itu bertujuan untuk
mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam.
2)
Kedua, Pakistan berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan filsafat serta berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam
dan intelektual muslim berkaliber internasional.
Islam
di Pakistan dapat berkembang dengan pesat sehingga Pakistan merupakan
negara dengan penduduk Islam terbesar kedua di dunia. Bahkan hukum Islam
telah diperlakukan di Pakistan. Sayid Qutub, tokoh Ikhwanul Muslim
Mesir, pernah mengatakan bahwa kini telah muncul dua kekuatan besar
Islam, yakni Indonesia (Asia Tenggara) dan Pakistan (Asia Selatan).
Kekuatan militer negara Pakistan ini juga diperhitungkan oleh dunia
dengan adanya dugaan bahwa Negara Pakistan mempunyai kemampuan
persenjataan nuklir. Bahkan, Amerika menilai Pakistan, sebagai negara
”Bom Islam” (Islamic Bomb).
Ide
tentang pembentukan negara tersendiri bagi Umat Islam bermula dari
Sayid Ahmad Khan, kemudian dicetuskan oleh Muhammad Iqbal dan akhirnya
direalisasi oleh Muhammad Ali Jinnah. Pada tahun 1947 Inggris
menyerahkan kedaulatan kepada dua Dewan konstitusi, yaitu tanggal 14
Agustus 1947 untuk Pakistan dan tanggal 15 Agustus bagi India. Sejak
itulah Pakistan lahir sebagai negara Islam. Muhammad Ali Jinnah diangkat
sebagai gubernur jendral dengan gelar ”Quaidi-Azam” atau pemimpin
besar.
Sejak
negara Pakistan berdiri, umat Islam mencoba menerapkan konsep Islam
yang sebenarnya dari negara Islam. Persoalan itu merupakan bahan polemik
yang berkepanjangan di pemerintahan diajukan oleh Majelis Nasional
dengan berpedoman kepada Rancangan Undang-Undang hasil sidang Liga
Muslim pada bulan Maret 1940, yaitu harus sesuai dengan Al-Quran dan
hadis.
Sistem
pemerintahan yang dirumuskan Liga Muslim tahun 1940 itu disahkan
menjadi konstitusi tahun 1956. Dalam konstitusi itu Negara kemudian
bernama ”Republik Islam Pakistan”. Konstitusi ini kemudian ditinjau
kembali sehingga lahir konstitusi tahun 1962, dengan produk antara lain
menghilangkan kata ”Islam” dan sebagai imbalannya mendirikan dua
lembaga, yaitu Dewan Penasihat Ideologi Islam dan Lembaga Penelitian
Islam.
c. Afganistan
Agama
Islam masuk ke Afganistan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada
masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada
tahun 870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan.
Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat,
tidak ada hambatan, dengan bukti penduduk Afganistan 99 % beragama
Islam.
Agama
Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka. Pada
tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian Amerika
Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia) berusaha menanamkan pengaruhnya.
Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) sebagai
perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat Islam menilai bahwa
pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam. Kemudian
umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya organisasi Perjuangan
Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” yang kemudian pada tahun
1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan
Burhanudin Rabbani.
Uni
Soviet (sekarang Rusia) semakin marah melihat perkembangan Islam itu.
Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni Soviet (sekarang Rusia),
Muhammad Daud menggantikan Zahir. Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan
diganti oleh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu, para ulama
mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki serta
mewajibkan jihad untuk menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan
mujahidin Afganistan. Kemudian pada tahun 1970 Uni Soviet (sekarang
Rusia) memasuki Afganistan dengan membawa presiden bonekanya, Barak
Kamal. Perbuatan itu mendapat kutukan internasional, antara lain
Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak
penduduk yang mengungsi ke Pakistan.
Perjuangan
mujahidin semakin kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi menjadi
satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan” dengan tujuan
menegakkan kalimat Allah Swt., serta memerdekakan negara Afganistan dari
kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan pemerintahan Islam di
Afganistan. Sebagai komando tertinggi ialah Abdu Rabbi Rasul Sayyaf.
Pada
tahun 1987 peperangan memuncak, dengan bantuan senjata dari Amerika dan
Inggris, dan berakhir dengan Uni Soviet (sekarang Rusia) menderita
kerugian besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Soviet (sekarang Rusia)
menarik seluruh tentaranya dari Afganistan. Pejuang mujahidin terus
melawan pemerintah Najibullah (sejak 1987), karena para ulama
mengeluarkan fatwa bahwa rezim tersebut adalah kafir dan mati dalam
peperangan melawan rezim adalah mati syahid.
Ulama-ulama
terkenal yang lahir di Afganistan antara lain: Ibnu Hibban Al-Basti
(ulama Hadis dan Fiqih:342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad Al- Baihaqi
(penulis buku sejarah abad ke-14), dan sebagai penggerak Pan Islamisme
(abad 19) di Afganistan bernama Said Jamaluddin Al-Afgani.
d. Tiongkok
Agama
Islam masuk ke Wilayah Tiongkok sekitar abad ke-10, yaitu langsung dari
bangsa Arab dan para saudagar yang datang dari India. Agama Islam masuk
ke Tiongkok melalui perdagangan darat dan laut yang disebut jalan
sutera. Adapun pertama kali terjadinya penyebaran Islam di Tiongkok
yaitu pada masa Dinasti Tang.
H.
Muhammad You Nusi Maliangjie (68) adalah salah satu pemimpin Islam di
cina yang pernah berkunjung ke Indonesia. Beliau Imam besar Chin Cheen
The She (Mesjid Agung) di RRC Tengah, salah satu delapan masjid terbesar
di Cina. Masjid tersebut dibangun 1300 tahun yang lalu perpaduan
khasanah arsitektur Islam dan Cina dan mampu menampung 8000 jamaah.
Menurut
You Nusi, jumlah umat Islam di Tiongkok sekarang sekitar 20 juta. Agama
Islam di Cina dapat berkembang dengan pesat, meskipun negara itu
menganut komunis. Jumlah muslim yang menunaikan ibadah haji tiap tahun
selalu meningkat, dan pada tahun 1994 mencapai 2000 orang. Ada satu
kendala yang dirasakan umat Islam dalam pengembangannya, yaitu sistem
komunisme yang membolehkan rakyatnya berproganda anti agama.
e. Singapura
Perkembangan
Islam di Singapura boleh dikatakan tidak ada hambatan, baik dari segi
politik maupun birokratis. Muslim di Singapura ± 15 % dari jumlah
penduduk, yaitu ± 476.000 orang Islam. Sebagai pusat kegiatan Islam ada ±
80 masjid yang ada di sana. Pada tanggal 1 Juli 1968, dibentuklah MUIS
(Majelis Ulama Islam Singapura) yang mempunyai tanggung jawab atas
aktivitas keagamaan, kesehatan, pendidikan, perekonomian, kemasyarakatan
dan kebudayaan Islam.
f. Thailand
Agama
Islam masuk ke Thailand melalui Kerajaan Pasai (Aceh). Ketika Kerajaan
Pasai ditaklukkan Thailand, raja Zainal Abidin dan orang-orang Islam
banyak yang ditawan. Setelah membayar tebusan mereka dikeluarkan dari
tawanan, dan para tawanan tersebut ada yang pulang dan ada juga yang
menetap di Thailand, sehingga mereka menyebarkan agama Islam.
Tekanan
raja Thailand terhadap Sultan Muzaffar Syah (1424-1444) dari Malaka
agar tetap tunduk kepada Thailand dengan membayar upeti sebanyak 40
tahil emas per tahun ditolaknya. Kemudian Raja Pra Chan Wadi menyerang
Malaka, tetapi penyerangan tersebut gagal. Pada masa pemerintahan Sultan
Mansyur Syah (1444-1477) tentara Thailand di Pahang dapat dibersihkan.
Wakil Raja Thailand yang bernama Dewa Sure dapat ditahan, tetapi beliau
diperlakukan dengan baik. Bahkan, puterinya diambil istri oleh Mansyur
Syah untuk menghilangkan permusuhan antara Thailand dengan Malaka.
g. Filipina
Berdasarkan
catatan Kapten Tomas Forst tahun 1775 M, orang Arab yang mula-mula
masuk Pulau Mindanau (Filipina) adalah Mubaligh yang bernama Kebungsuan
pada abad ke-15 M. Sedangkan yang menyebarkan agama Islam di Pulau Sulu
ialah Sayid Abdul Aziz (Sidi Abdul Aziz) dari Jeddah.
Muslim
di Filipina adalah minoritas dan nasib mereka sekarang sangat
memprihatinkan. Seperti nasib muslim di Thailand, Kamboja, Vietnam,
Myanmar, umat Islam mendapat gangguan, tekanan bahkan pembasmian dari
pihak-pihak yang memusuhinya. Hingga kini muslim Moro terus berjuang
untuk memperoleh otonomi karena mereka selalu ditindas dan diperlakukan
sebagai warga kelas dua oleh pemerintah Manila. Oleh karena itu, muslim
Moro terus berjuang mempertahankan diri, agama dan identitas sebagai
muslim.
h. Malaysia (Malaka)
Seorang
ulama bernama Sidi Abdul Aziz dari Jeddah berhasil mengislamkan pejabat
pemerintah Malaka kemudian terbentuklah kerajaan Islam di Malaka dengan
rajanya yang pertama Sultan Permaisura. Setelah beliau wafat diganti
oleh Sultan Iskandar Syah dan penyiaran Islam bertambah maju pada masa
Sultan Mansyur Syah (1414-1477 M). Sultan suka menyambung tali
persahabatan dengan kerajaan lain seperti Siam, Majapahit, dan Tiongkok.
Kejayaan
Malaka dapat dibina lagi sedikit demi sedikit oleh Sultan Alaudin Syah
I, sebagai pengganti Muhammad Syah. Kemudian memindahkan pusat
pemerintahannya dari Kampar ke Johor (Semenanjung Malaka). Sultan
Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan Johor yang pertama dan negeri
Johor makin bertambah ramai dengan datangnya para pedagang dan
pendatang. Sampai sekarang perkembangan agama Islam di Malaysia makin
pesat, dengan bukti banyaknya masjid yang dibangun, juga terlihat dalam
penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Dapat dikatakan
perkembangan Islam di Malaysia, tidak ada hambatan. Bahkan, ditegaskan
dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di
Kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992.
Kelantan adalah negara bagian yang dikuasai partai oposisi, yakni Partai
Al- Islam se-Malaysia (PAS) yang berideologi Islam. Dalam pemilu 1990
PAS mengalahkan UMNO, dipimpin oleh Nik Mat Nik Abdul Azis yang menjabat
sebagai Menteri Besar Kelantan.
i. Brunei Darussalam
Agama
Islam di Brunei dapat berkembang dengan baik tanpa ada hambatan.
Bahkan, agama Islam di Brunei merupakan agama resmi negara. Untuk
pengembangan agama Islam lebih lanjut telah didatangkan ulama-ulama dari
luar negeri, termasuk dari Indonesia. Masjid-masjid banyak didirikan.
Umat Islam di Brunei menikmati kehidupan yang benar-benar sejahtera
sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang damai).
Pendapatan
per kapita negara ini termasuk tertinggi di dunia. Pendidikan dan
perawatan kesehatan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah. Negara
Brunei Darussalam merupakan Negara termuda di Asia Tenggara (merdeka
tahun 1984 dari Inggris). Penduduk Brunei Darussalam mayoritas beragama
Islam.
loading...
EmoticonEmoticon