Mengenal Jumlah Ismiyyah dan Jumlah Filiyyah

Mengenal%2BJumlah%2BIsmiyyah%2Bdan%2BJumlah%2BFi%2527liyyah

Kunci memahami suatu bahasa adalah dengan cara memahami pola atau struktur kalimatnya. Bagi pemula, sangat penting untuk memahami struktur kalimat Bahasa Arab. Apalagi struktur Bahasa Arab agak berbeda dengan bahasa Indonesia. Struktur kalimat inti dalam Bahasa Arab minimal harus tersusun dari dua kata:

1. Isim + Isim
2. Isim + Fi’il
3. Fi’il + Isim

Pola kalimat Isim + Isim dan Isim + Fi’il disebut dengan jumlah ismiyyah, sedangkan pola kalimat fi’il + Isim disebut jumlah fi’liyyah. Secara sederhana, kita boleh mengatakan, Jumlah ismiyyah adalah kalimat yang diawali dengan isim sedangkan jumlah fi’liyyah adalah kalimat yang diawali dengan fi’il. Contoh jumlah ismiyyah antara lain:

a. هٰذَا كِتَابٌ (Ini adalah Buku)
b. هُوَ طَبِيْبٌ (Ia adalah seorang dokter)
c. زَيْدٌ مُدَرِّسٌ (zaid adalah seorang guru)
d. عاَئشَِةُ طَالِبَةٌ (Aisyah adalah seorang siswi)
e. زَيْدٌ ذَهَبَ (Zaid telah pergi)
f. خَدِﻳْﺠَةُ جَائَتْ (Khadijah telah datang)

Seluruh kalimat di atas termasuk jumlah ismiyyah karena diawali oleh isim. Adapun contoh jumlah fi’liyyah antara lain:

a. ذَهَبَ زَيْدٌ (Zaid telah pergi)
b. ذَهَبَتْ فَاطِمَةُ (Fathimah telah pergi)
c. يَذْهَبُ أَﺣْﻤَدُ (Ahmad sedang pergi)
d. تَذْهَبُ عَائشَِةُ (Aisyah sedang pergi) 

Seluruh kalimat di atas termasuk jumlah fi’liyyah karena tersusun dari fi’il baik fi’il madhi maupun fi’il mudhari dan Isim. Bila kita perhatikan, susunan kalimat Bahasa Arab agak berbeda dengan bahasa Indonesia di mana predikat (perbuatan) lebih didahulukan daripada subyek (pelaku). Kemudian, semua isim sebagai subyek (pelaku) pada kalimat jumlah fi’liyyah di atas berharakat dhammah / dhammatain.
loading...
Previous
Next Post »