Isim Ditinjau dari Perubahan Akhir Kata (Mu’rab dan Mabniy)

Isim%2BDitinjau%2Bdari%2BPerubahan%2BAkhir%2BKata%2B%2528Mu%25E2%2580%2599rab%2Bdan%2BMabniy%2529

Ada kata yang harakat terakhirnya berubah-ubah seiring dengan perbedaan kedudukan kata tersebut dalam kalimat. Ada juga kata yang harakat akhirnya tetap, akan tetapi hurufnya yang berubah. Sebagian lagi, ada yang harakat terakhir maupun huruf terakhinya tidak berubah sama sekali. Karena bila ditinjau dari keadaan akhir kata ini, isim dibagi menjadi dua:

1. Berubah (Mu’rab)
Mu’rab adalah kelompok kata yang bisa berubah keadaan akhir katanya seiring perbedaan kedudukan kata tersebut. Lafal Allah bisa berharakat dhammah, fathah, maupun kasrah tergantung kedudukannya dalam kalimat.

Mu’rab sendiri ada dua:
A. Berubah Harakat
Ada kata yang perubahannya dari sisi harakatnya. Kelompok kata yang masuk jenis ini ada 3 yaitu:
1. Isim mufrad
2. Jamak taksir
3. Jamak muannats salim

Ketiga kata di atas, bila menempati kedudukan yang berbeda-beda dalam kalimat, maka yang berubah adalah harakatnya. Contohnya:

Murab

Perhatikanlah bahwa ketiga jenis kata di atas berubah-ubah sesuai kedudukannya dalam kalimat (berbeda ketika menjadi subjek, menjadi objek, dan ketika didahului oleh huruf jar). Kadang dhammah, fathah, atau kasrah sesuai kedudukannya dalam kalimat. Pembahasan tentang rafa’, nashab, dan jar serta kedudukan kata dalam kalimat akan dibahas lebih lanjut pada bab-bab selanjutnya.

B. Berubah Huruf
Kelompok kata ini yang berubah bukan harakatnya, melainkan hurufnya. Kelompok kata yang masuk jenis ini adalah:
1. Tatsniyah
2. Jamak Mudzakkar Salim
3. Isim-isim yang lima

Ketiga jenis kata tersebut, ketika menempati kedudukan yang berbeda-beda dalam kalimat, maka yang berubah adalah hurufnya. Contohnya:

murab2

Perhatikanlah bahwa ketiga jenis kata di atas yang berubah-ubah adalah hurufnya bukan harakatnya. Misalkan tatsniyah ketika menjadi subjek bentuknya “aani”, ketika menjadi objek dan ketika didahului huruf jar menjadi “ayni”.

2. Tetap (Mabniy)
Mabniy adalah lawan dari mu’rab. Ini adalah kelompok kata yang tidak akan berubah selamanya. Artinya, bentuknya akan selalu seperti itu. Contoh kata yang masuk kelompok kata ini adalah isim isyarah (kata tunjuk). 

Misalkan kata هٰذِهِ. Bentuknya akan seperti ini selamanya apapun kedudukannya. Tidak mungkin berubah menjadi هٰ ذِهُ atau هٰذِهَ

Ketika kita berbicara tentang mu’rab dan mabniy, sebetulnya ini tidak hanya berlaku untuk isim saja. Pembahasan ini juga berlaku untuk fi’il dan huruf. Akan tetapi, kita akan membahas ini lebih detail lagi pada bab-bab selanjutnya insya Allah.
loading...
Previous
Next Post »