بسم الله الرحمن الرحيم
1. Arti Rahimahullah (رَحِمَهُ الله) adalah Semoga Allah merahmatinya.
Biasanya ditujukan untuk seorang muslim yang telah wafat dan
semasa hidupnya yang bersangkutan dikenal memiliki jalan yang lurus.
Penggunaan istilah ini lebih tepat dibandingkan istilah “almarhum”. Almarhum (اَلْمَرْحُوْمُ) artinya “yang dirahmati” padahal belum tentu orang yang meninggal itu adalah orang yang lurus jalannya semasa hidup.
Rahimahullah adalah bentuk doa, jadi bukan seperti “almarhum” yang merupakan julukan/gelar bahwa yang bersangkutan memang benar-benar sudah dirahmati.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan makna almarhum: yang dirahmati Allah, sebutan kepada orang Islam yang telah meninggal. Jika ditujukan untuk menyebutkan mendiang orang Islam, insyaallah istilah “almarhum” bisa digunakan. Namun jangan sampai diyakini bahwa setiap orang muslim yang meninggal pasti mendapat rahmat berupa nikmat kubur.
2. Arti Hafizhahullah (حَفِظَهُ اللهُ) adalah Semoga Allah menjaganya.
Biasanya ditujukan untuk seorang muslim yang masih hidup dan jalan hidupnya lurus.
Contoh: Ditujukan untuk ulama atau ustadz yang masih hidup, ditujukan untuk orang tua kita yang masih hidup (dan beliau muslim), atau ditujukan untuk orang yang memiliki andil dalam dakwah Islam, misalnya: panitia kajian.
Ungkapan lain yang semakna: Allahu yahfazhuhu (اللهُ يَحْفَظُهُ)
3. Arti Ghafarahullah (غَفَرَهُ اللهُ) adalah Semoga Allah mengampuninya
Biasanya ditujukan untuk seorang muslim yang telah meninggal
dan semasa hidupnya dia melakukan dosa yang diketahui banyak orang.
Contoh: Perampok, pencuri, atau orang yang dianggap berilmu dalam bidang agama namun pernah menyebarkan ilmu yang fatal kesalahannya (misalnya: ulama yang semasa hidupnya pernah memfatwakan bahwa suatu hal halal padahal sudah jelas-jelas haram). Ini berlaku baik yang bersangkutan sudah bertaubat sebelum meninggal atau pun tidak.
Ungkapan lain yang semakna: Ghafarallahu lahu (غَفَرَ اللهُ لَهُ), Allahu yaghfiruhu (اللهُ يَغْفِرُهُ)
4. Arti La’anahullah (لَعَنَهُ اللهُ) adalah Semoga Allah melaknatnya.
Biasanya ditujukan untuk orang yang: masih hidup, melakukan
keburukan atau kezhaliman yang besar terhadap orang lain, belum juga
bertaubat, dan cenderung merasa perbuatannya itu tidak salah.
Contoh: Penjajah.
Ungkapan lain yang semakna: Allahu yal’anuhu (اللهُ يَلْعَنُهُ)
5. Arti Waffaqahullah (وَفَّقَهُ اللهُ) adalah Semoga Allah memberinya petunjuk.
Ditujukan bagi seorang muslim yang masih hidup dan
diharapkan agar Allah memberinya petunjuk dalam menjalani aktivitas
kehidupannya.
Contoh: Ditujukan kepada anak agar ia bisa mengerjakan soal ujian dengan lancar, atau ditujukan oleh seorang istri kepada suaminya, agar urusan pekerjaan suaminya lancar.
6. Arti Hadahullah (هَدَاهُ اللهُ) adalah Semoga Allah memberinya hidayah taufik.
Ditujukan bagi orang yang masih hidup, baik dia muslim atau
bukan, namun berbuat kesalahan, dan diharapkan agar ia bertaubat serta
kembali ke jalan yang lurus sebelum ia meninggal.
Contoh: Tokoh-tokoh kesesatan yang masih hidup, seperti penganut paham liberal, sekuler, LGBT (lesbian-gay-biseksual-transgender).
7. Arti Barakallahu fikum (بَارَكَ اللهُ فيْكُمْ) adalah Semoga Allah melimpahkan berkah kepada kalian.
Diucapkan sebagai doa kepada sesama muslim, agar yang bersangkutan dilimpahi berkah oleh Allah.
Ungkapan lain yang semakna: Allahu yubariku fikum (الله يبارك فيكم)
8. Arti Jazakallahu khayran (جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا) adalah Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.
Diucapkan kepada sesama muslim yang berbuat baik kepada kita. Doa ini insya Allah lebih utama dibandingkan sekadar ucapan
“terima kasih”, karena dalam ucapan “terima kasih” tidak terkandung doa.
Ungkapan lain yang semakna: Allahu yujzika khayran (الله يجزيك خيرا).
Wallahu a’lam bish-shawabi...
loading...
2 komentar
Write komentarsangat bermanfaat, jazakallahu khoir
ReplyAkan lebih bagus jika filengkapi dengan Kata Ganti Bahasa Arab (ضمير)
ReplyEmoticonEmoticon