A. Teks dan Terjemah Hadis
Hadis Shahih Bukhari nomor 2751
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ
مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ
مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا
وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ
سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ
مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Terjemah Hadits: "Ibn umar r.a berkata: saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda: setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) dari hal-hal yang dipimpinnya." (HR. Bukhari)
B. Tinjauan Bahasa Hadis
الرَّجُلُ = seorang suami
رَاعٍ = pemimpin
بَيْتِهِ = keluarga atau rumahnya
الْمَرْأَةُ = seorang istri
رَاعِيَةٌ = memelihara
بَيْتِ بَعْلِهَا = rumah tangga suaminya
وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ = ditanya perihal tanggung jawab dan tugasnya
C. Penjelasan Hadis
Dalam pembahasan hadis, saya mengambil matan hadits yang sesuai dengan
judul yang diberikan yakni anak sebagai amanah.
Amanah adalah titipan. Seorang anak merupakan suatu amanah yang
diberikan kepada kedua orang tua untuk dijaga dan dibimbing dengan baik.
Karena anak merupakan suatu anugerah terindah yang Allah beri kepada
manusia.
Sesuai dengan hadits diatas, seorang suami atau ayah merupakan penanggung jawab pertama dalam menjaga dan membimbing rumah tangga, karena di dalam rumah tangga sudah pasti seorang anak itu termasuk bagian di dalamnya. Yang kelak kepemimpinannya itu akan dipertanggungjawabkan di akhirat, maka dari itu seorang ayah harus membimbing dan menjaga rumah tangganya sesuai ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah, agar mendapat keridhaan dari Allah swt. Oleh sebab itu, orang tua harus bangkit melaksanakan kewajibannya terhadap anak, berupa perhatian, pengawasan, dan pendidikan yang baik, agar kelak menjadi generasi penerus harapan agama yang dapat memberi manfaat bagi orang tua serta ummat muslim. Namun untuk mencapainya diperlukan keseriusan dan ketekunan orang tua dalam membina mereka.
Orang tua hendaknya menjadi figure atau contoh bagi anak-anaknya. Karena anak merupakan cermin dari orang tuanya. Jika orangtuanya rajin shalat berjama’ah misalnya, maka anak-pun akan mudah kita ajak untuk shalat berjama’ah. Jika orang tua senantiasa berbicara dengan sopan dan lembut, maka anak-anak mereka-pun akan mudah menirunya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah orangtua hendaknya memperhatikan pergaulan anak-anaknya di dalam masyarakat. Karena teman juga sangat berpengaruh kepada perkembangan kepribadian serta akhlak anak-anak mereka.
Semoga kita semua diberi kekuatan dan kemudahan dalam membina dan mengarahkan anak-anak kita kepada kelompok qurrota a’yun, sehingga mereka menjadi penyejuk hati, dan pembawa kebahagiaan bagi kedua orangtuanya baik di dunia maupun di akhirat.
loading...
EmoticonEmoticon