Yang dimaksud tarbiyah jismiyah adalah segala macam bentuk bimbingan dan pendidikan yang bertujuan untuk menyehatkan dan menguatkan tubuh agar fisik tumbuh dengan sempurna dan wajar. Materi pendidikan ini dimaksudkan agar manusia mampu menghadapi dan mengatasi kesulitan dan tantangan menuju kesempurnaan hidup yang membutuhkan tenaga, kekuatan, kesehatan dan agar tidak mengkhawatirkan dari segi kondisi tubuh dan kesejahteraannya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An-Nisa ayat 9 berikut ini:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ
تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا
اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا
Artinya: "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."
Adapun materi pendidikan jismiyah ini meliputi:
1. Gizi
Gizi makanan adalah kebutuhan pokok jasmani sejak manusia lahir sampai mati. Sejak
lahir anak membutuhkan air susu ibu (asi) sampai berusia dua tahun, sebagaimana firman
Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 233 berikut ini:
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ
أَوْلادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ
Artinya : "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan."
Pemberian gizi ini melalui pemberian makan minum (nafkah) oleh orang tua kepada anak, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. At-Thalaq ayat 7 berikut ini:
لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ
سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ
Artinya: "Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizkinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya."
Masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an yang mengajarkan tentang pentingnya gizi ini bagi anak dari rejeki yang baik dan halal, seperti di dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 168 dan 172, Q.S. Al-Maidah ayat 4 dan 96, Q.S. Al-An’am ayat 141-142, Q.S. As-Syu’ara ayat 79 dan sebagainya.
Selain perintah Allah untuk memberikan gizi makanan dari rejeki-Nya, Allah juga
melengkapi ajaran-Nya tentang hal-hal yang harus dijauhi (diharamkan), sebagaimana
firman-Nya dalam Q.S. Al-Maidah ayat 3 dan 90, Q.S. Al-Baqarah ayat 173 dan sebagainya.
2. Kesehatan
Selain gizi makanan, Allah juga mendidik agar manusia tetap sehat. Manusia
membutuhkan kesehatan, baik jasmani maupun ruhani, karena manusia diberikan
kewajiban-kewajiban agama oleh Allah yang hanya dapat dilaksanakan dengan sempurna
jika dalam kondisi sehat jasmani dan ruhani. Bahkan jika tidak sehat ruhani, misalnya
dalam kondisi gila, maka tidak ada kewajiban melaksanakan perintah agama, karena
agama diperuntukkan hanya bagi orang yang berakal sehat.
Tentang kesehatan atau penyembuhan ini Allah telah berfirman dalam Q.S. As-Syu’ara ayat 80 sebagai berikut:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ
يَشْفِينِ
Artinya: "Dan jika aku sakit, maka Dia (Allah) yang menyembuhkan aku."
Termasuk juga di sini adalah Q.S. An-Nahl ayat 69 berikut ini:
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ
الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ
مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ
Artinya: "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia."
Selain kesehatan jasmani sebagaimana tersebut di atas, Allah juga memperhatikan
kesehatan ruhani. Sumber dari gangguan kesehatan ruhani adalah tidak adanya
ketenteraman jiwa manusia. Maka dalam hal ini Allah memberikan solusi yang terbaik
agar jiwa manusia senantiasa dalam keadaan tenteram, yaitu dengan dzikir, sebagaimana
firman-Nya dalam Q.S. Ar-Ra’d ayat 28 berikut ini:
الَّذِينَ آمَنُوا
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ
الْقُلُوبُ
Artinya: "Orang-orang yang beriman hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat (dzikir) Allah, ketahuilah hanya dengan ingat (dzikir) Allah hati menjadi tenteram."
loading...
EmoticonEmoticon